Langganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Selasa, 03 Februari 2015

Hadits Tarbawi : Pendidik Mengutamakan Prinsip Memotivasi dan Memudahkan





A.    Hadits tentang Pendidik Harus Mengutamakan Prinsip Memotivasi dan Memudahkan

عَنْ اَبِي مُوسَى قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ اِذَا بَعَثَ اَحَدً مِنْ اَصْحَابِهِ فِى بَعْضِ اَمْرِهِ قَالَ بَشِّرُ وَلاَ تُنَـفِّرُوا وَيَسِّرُواوَلاَ تُعَسِّرُوا
Artinya :
“ Dari Abu Musa dia berkata : “ Apabila Rasulullah Saw mengangkat seseorang dari sahabatnya untuk melaksanakan perintahnya, beliau bersabda : “ Berilah mereka kabar gembira dan jangan menakut-nakuti, mudahkanlah urusan mereka dan jangan kamu persulit” ” ”.
B.     Penjelasan
 بَشِّرُ وَلاَ تُنَـفِّرُوا(gembiralah dan jangan kamu menakut-nakuti) maksudnya adalah seorang pendidik harus menyampaikan dalam suasana gembira, tenang dan jangan sampai membuat peserta didik tertekan, karena dalam keadaan tertekan menjadikan anak tidak bisa berfikir.
 وَيَسِّرُواوَلاَ تُعَسِّرُوا (mudahkanlah dan jangan mempersulit) maksudnya ialah hendaknya peserta didik menggunakan cara-cara yang mudah, ketika mengajar harus melaui tahapan dari yang paling mudah ke sulit.
Jadi  dalam menyampaikan berita gembira/baik janganlah menimbulkan antipati, dan bersikap memudahkan dan jangan mempersulit, berita gembira dapat pula diartikan sebagai pelajaran atau materi pelajaran, dan hadits ini berkaitan dengan seorang pendidik harus memotivasi serta memacu para anak didik agar timbul keinginan dan kemampuannya untuk meningkatkan prestasi dalam pembelajarannya dan yang dicita-citakan, dan dalam pembelajaran hendaklah bersikap memudahkan dan jangan dipersulit.
Gambaran tentang hakikat pendidik dalam Islam menurut Moh Fadhil Al-Djamali menyebutkan bahwa pendidik adalah orang yang mengarahkan manusia pada kehidupan yang lebih baik sehingga terangkat derajat kemanusiaanya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki manusia. Sedangkan menurut Marimba mengartikan pendidik adalah sebagai orang yang memikul pertanggung jawaban sebagai pendidik yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan peserta didik.
Dalam kaitanya dengan proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar dipandang berhasil jika peserta didik mempunyai semangat dalan belajar. Oleh karenanya sebagai pendidik wajib membangun atau menumbuhkan motivasi peserta didik, hal ini dimaksudkan agar pembelajaran berlangsung lebih optimal. Selain itu pendidik juga mesti kreatif dalam membangkitkan motivasi peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung lebih efektif.Motivasi sebagai suatu proses, mengantarkan murid kepada pengalaman-pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar. Sebagai proses, motivasi mempunyai fungsi antara lain:
 1.      Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap beminat dan siaga.
 2.      Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang berhubungandengan pencapaian   tujuan belajar.
 3.      Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut :
·         Memberi nilai.
·         Memberi hadiah.
·         Kompetisi.
·         Memberi pujian.
·         Memberi hukuman.
·         Media pembelajaran.
Seorang guru dapat melaksanakan dari berbagai macam bentuk motivasi diatas, dan yang penting diantaranya adalah penggunaan media pembelajaran. Karena media pembelajaran akan memudahkan guru dalam menyampaikan pelajaran dan memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran tersebut. Dengan penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar dan mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disampaikan. 
Pada tingkat selanjutnya pendidik harus pintar-pintar menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan. Kemudian dalam menyampaikan materi seorang pendidik harus bisa menggolongkan tipe-tipe materi dari yang paling mudah ke sulit. Pendidik hendaknya mengajarkan sesuatau kepada peserta didik yang mudah dicerna lebih dahulu. Tahapan tahapan materi yang diberikan harus ditekuni dengan seksama agar peserta didik benar-benar memahaminya dengan baik atau pendidik bisa pula mencarikan jalan keluar ketika peserta didik dianggap kesulitan dalam pembelajarannya.
C.     Nilai Tarbawi
Nilai-nilai tarbawi yang terkandung dalam hadis tersebut adalah sebagai berikut :
1.         Hendaknya seorang pendidik mengajarkan kepada anak didiknya dengan sesuatu yang mudah dimengerti dan dicerna oleh anak didik
2.         Jangan mengajarkan yang sulit-sulit
3.         Hendaknya seorang pendidik ketika mengajar tidak boleh laku, sesuaikan dengan kondisi anak perlu ada humor
4.         Berilah kasih sayang agar anak / peserta didik selalu dekat dengan guru
5.         Hendaknya ketika guru mengalami kesulitan seringlah berdiskusi.

referensi : Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia. 2002



0 komentar:

Posting Komentar