MENSYUKURI NIKMAT UMUR
MENSYUKURI NIKMAT UMUR
Dalam Al-qur’an Surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman
:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu
bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikamat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Dari ayat tersebut kita dapat memetik pengertian, jika
kita sedang memperoleh nikmat atau kebahagiaan, maka kita harus bersyukur
kepada Allah SWT. Karena dengan bersyukur maka Allah SWT akan melipat gandakan
nikmat yang kita rasakan. Dan jika kita lupa tidak bersyukur niscaya kita akan
memperoleh balasan berupa siksa atau azab yang sangat pedih. Allah SWT senantiasa
mencurahkan nikmat-Nya kepada manusia dengan bermacam-macam nikmat yang tidak
dapat kita hitung jumlahnya.
Allah SWT berfirman :
“Wain taudduu nikmatallahi la tuhfuuha”
Artinya : Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat
Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. (Qs. An Nisa : 18)
Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang kita pakai
dan kita pergunakan setiap hari yaitu nikmat umur. Umur yang kita pakai
sehari-hari adalah salah satu nikmat Allah SWT yang sangat mahal, karena saking
terlalu mahalnya, maka tidak dapat dinilai atau dihargai dengan uang atau
materi. Meskipun dunia semakin maju, akan tetapi belum ada teknologi yang dapat
memperpajang umur manusia.
Semakin bertambah umur manusia, maka semakin dekat dengan
ajal atau kematian, dan semakin dekat dengan ajal sama artinya semakin dekat
dengan liang kubur. Oleh karena itu hendaklah sisa umur yang kita nikmati di
dunia ini, dipergunakan untuk kemaslahatan atau kebaikan yang bermanfaat bagi
pribadi, keluarga, masyarakat serta negara. .
Rasulallah saw bersabda :
“Sebaik-baik manusia adalah orang yang diberi panjang umur, dan dengan umur
yang panjang tersebut dipergunakan untuk berbuat kebaikan. Dan sejahat-jahatnya
manusia adalah orang yang diberi umur panjang, tetapi dengan umur yang panjang
tersebut dipergunakan untuk berbuat kejahatan”.(Hadis Riwayat Ahmad).
Dengan sabda Rasul Muhammad saw tersebut kita dapat
mengambil pelajaran supaya kita dapat memanfaatkan sisa umur yang sangat
berharga ini, dengan perilaku shalihah yang digariskan Allah SWT. Dalam hal ini
Rasulallah saw juga bersabda :
“Barang siapa yang sudah memasuki usia 40 tahun, tetapi kebaikanya masih
belum bisa mengalahkan kejahatannya,
maka lemparkan saja ke dalam api neraka tempatnya mereka”.(HR Baihaqi).
Umur yang kita pakai di dunia ini akan kita pertanggung
jawabkan kepada Allah SWT. kelak di akherat. Bahkan ketika baru saja selesai
dikuburkannya jasad manusia, belum lagi hilang jejak telapak kaki manusia yang
mengantarkannya ke kubur, Allah SWT sudah menanyakan kemana umurmu dihabiskan
dan untuk apa umurmu dipergunakan. Pada waktu itu manusia tidak dapat berdusta
sedikitpun, karena seluruh anggota badan menjadi saksi tentang apa dan untuk
apa dipergunakan umurnya yang sekian puluh tahun dipakai. Barulah pada hari itu
timbul penyesalan yang tidak berguna lagi.
Rasulallah saw, bersabda :
“Belum lagi hilang jejak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat,
sehingga kepadanya telah diajukan empat pertanyaaan :
1.
Dari hal umurnya kemana dihabiskan.
2.
Dari hal tubuhnya untuk apa dipakainya.
3.
Dari hal ilmunya apa yang sudah diamalkan dengan ilmunya.
4.
Dari hal harta dari mana diperoleh dan untuk apa
dibelanjakannya.
(H.R. Turmudzi).
Bagi manusia yang beriman kepada Allah SWT, pasti akan
mempercayai bahwa pada suatu saat yang sudah ditentukan, umur manusia akan
berpisah dengan badan, bila ajal sudah datang dan berpulang ke Rahmatullah. Itu
artinya kontrak manusia hidup di dunia ini akan berakhir, maka manusia akan
menuju akhirat untuk mempertanggung jawabkan segala umurnya ketika hidup di
dunia.
Oleh karena itu Rasulallah saw berpesan dengan sabdanya :
“Pergunakanlah lima kesempatan sebelum datangnya lima kesempitan :
1.
Pergunakanlah kesempatan sehatmu sebelum datang masa
sakitmu.
2.
Pergunakanlah kesempatan lapangmu sebelum datang kesempitanmu.
3.
Pergunakanlah kesempatan mudamu sebelum datang hari
tuamu.
4.
Pergunakanlah kesempatan kayamu sebelum datang waktu
faqirmu.
5.
Pergunakanlah kesempatan hidupmu sebelum datang
kematianmu.
(H.R. Baihaqi)
Sebagai penutup marilah kita pergunakan kesempatan hidup
di dunia ini untuk mengabdi kepada Allah SWT, dengan berbuat kebaikan sehingga
bermanfaat bagi diri kita, keluarga, masyarakat, agama, dan juga negara.
Semoga kita senantiasa memperoleh petunjuk dan
pertolongan dari Allah SWT sehingga sisa umur kita bisa dipergunakan untuk
beribadah kepada Allah SWT, dan perbuatan kita selama hidup di dunia mendapat
ridha dan ampunan dari Allah SWT. Amin ya Rabbal alamin.
0 komentar:
Posting Komentar